Syariat Dan Makna Hakikat Menurut Syekh Ibnu Atha'illah


Syekh Ibnu ‘Atha’illah mengatakan:
“Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membantu menuju ketaatan, mendatangkan rasa takut pada Allah dan menjaga rambu-rambu-Nya. Ilmu yang paling bermanfaat adalah ilmu tentang Allah. 

Orang yang banyak berbicara tentang tauhid, tetapi mengabaikan syariat berarti telah mencampakkan dirinya dalam samudera kekufuran.

Maka, orang yang benar-benar alim adalah yang didukung oleh hakikat dan terikat oleh syariat. Karena itu, seorang ahli hakikat tidak boleh hanya berada pada tingkat hakikat atau berhenti pada tataran syariat lahiriah semata. Tapi, ia harus berada pada posisi keduanya.

Berhenti pada syariat lahiriah saja adalah syirik, sedangkan hanya menetap pada hakikat tanpa terikat oleh syariat adalah sesat. Petunjuk dan hidayah terletak pada keduanya.”


Dikutip dari Kitab Taj Al-'Arus, karangan Syekh Ibnu Atha’illah.

Belum ada Komentar untuk "Syariat Dan Makna Hakikat Menurut Syekh Ibnu Atha'illah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel