Hakikat Riya' Menurut Imam Al-Ghazali
Menurut al-Ghazali, Hakikat Riya' adalah mencari ‘posisi’ dalam hati manusia melalui amalan ibadah dan amalan kebajikan (thalab al-manzilah fi qulub al-nas bil ibadat wa a‘mal al-khayr).
Orang riya’ (pamer) memiliki tiga ciri: malas ketika sendirian, rajin saat di tengah banyak orang, serta amalnya meningkat kala dipuji dan menurun kala dicaci. [Sayyidina Ali ibn Abi Thalib, dikutip dari Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn karya Imam al-Ghazali]
Riya' oleh Rasulullah disebut sebagai syirik kecil. Dikatakan syirik karena ia menyekutukan Allah dengan nafsu diri sendiri atau respon orang lain. Sebuah amal yang dihinggapi riya' seringkali mempertimbangkan bagaimana orang lain memberi tanggapan. Ia lahir bukan dari ketulusan lillahi ta'ala melainkan terdapat campuran keinginan mendapat citra positif di mata manusia. Akibatnya, fluktuasi amal kebaikan berlangsung naik-turun seiring dengan besar-kecilnya potensi "keuntungan" penilaian dari manusia.
Belum ada Komentar untuk "Hakikat Riya' Menurut Imam Al-Ghazali"
Posting Komentar